Avatar The Last Air Bender Di Netflix

Berbeda dari adaptasi film maupun animasinya, serial terbaru yang tayang di Netflix ini dimulai dengan cerita Festival Komet Besar 100 tahun lalu yang melatarbelakangi hilangnya Avatar serta seluruh suku negara Angin

Setelah itu, cerita beralih kembali ke masa di mana Sokka dan Katara menemukan Aang yang tersegel di dalam bola es, serta serangan Zuko ke negara air setelah mengetahui tanda kebangkitan Avatar. Alurnya berjalan dengan cepat dan efisien, tanpa banyak adegan yang dianggap tidak penting.

Bagi penggemar serial animasinya, harapan mungkin agar karakter-karakter di adaptasi ini sama konyolnya dengan yang ditampilkan dalam serial animasi. Namun, sayangnya, dalam versi terbaru ini, elemen komedinya lebih banyak dikompres.

Kesan serius dan tegang lebih mendominasi, baik dalam aspek visual maupun verbal. Penonton dapat melihat sisi emosional dari Aang yang berusia 12 tahun sejak awal, serta sudut pandang Zuko yang menggambarkan kepribadiannya yang kompleks.

Meskipun komedi kurang dalam jumlahnya, chemistry di antara para pemain dalam serial ini patut diapresiasi, baik itu antar tim Avatar maupun interaksi menarik antara Sokka dan Suki.

Dari segi visual, adaptasi serial terbaru ini lebih mendekati versi animasinya daripada film yang dirilis pada tahun 2010. Kostum yang dikenakan oleh para pemain hampir sempurna, mirip dengan versi animasinya, tidak hanya untuk tokoh utama tetapi juga untuk pakaian para tentara dari keempat negara.

Bagi penggemar serial animasi Avatar, akan mudah mengenali seluruh karakter dalam serial TV ini, termasuk karakter pendukung seperti Iroh, Azula, Suki, Putri Yue, dan Bumi.

Dari perspektif visual, sebagai karya fiksi, tentunya akan menggunakan banyak efek CGI. Menurut saya, penggunaan efek visualnya cukup tepat dan tidak berlebihan, terutama dalam menyajikan efek elemen dan pembangunan lanskap lokasi, serta dalam adegan pertarungan.

Namun, ada beberapa adegan pertarungan yang agak mengganggu pandangan, terutama yang melibatkan tentara negara api di malam hari, dan juga efek api di istana raja api yang terasa kurang nyaman.

Serial ini juga sudah dilengkapi dengan dubbing Bahasa Indonesia, tetapi saya merasa bahwa kualitas dubbingnya kurang memuaskan. Emosi dalam suara dubbing terasa kurang maksimal dan tidak selalu sesuai dengan adegan, sehingga terkadang menghilangkan nuansa aslinya. Jika ingin mendapatkan pengalaman menonton yang optimal, saya sarankan untuk tetap menggunakan audio Bahasa Inggris.

INSTASLOT88